SUARA INDONESIA MEDAN

Diduga Masalah Sengketa Tanah, Pria ini Dikroyok Hingga Babak Belur

- 19 January 2021 | 21:01 - Dibaca 283 kali
Kriminal Diduga Masalah Sengketa Tanah, Pria ini Dikroyok Hingga Babak Belur
Tampak Wajah Amdes Edisyahputra Tarigan dan Bukti Laporan Polisi. (Foto : Sadar Laia/suaraindonesia.co.id)

MEDAN - Amdes Edisahputra Tarigan (42) Warga Desa Martelu, dikeroyok oleh orang tak dikenal diduga akibat sengketa tanah. Peristiwa tersebut berlangsung di Lahan Shipon, Kecamatan Sibolangit. Minggu (17/01/2021) sekitar 17.30 WIB, kemarin

Menurut informasi yang diperoleh, peristiwa pengeroyokan itu, berawal ketika Amdes bersama abang dan keponakannya di tempat kejadian perkara (TKP) saat bersantai berbincang - bincang. 

"Ketika itu, aku beranjak sebentar tapi tidak jauh dari lokasi. Mau mengumpulkan rumput untuk makanan ternak. Rupanya ketika mau memindahkan rumput ke becak, aku lihat dan dengar ada keributan antara keluargaku dengan Kardi Cs," ungkap Amdes Edisyahputra Tarigan kepada wartawan, Selasa (19/01/2021). 

Amdes lalu mencoba mencari tahu pertikaian apa yang terjadi. Seketika itu, spontan sekujur tubuhnya justru mendapatkan banyak pukulan dan tendangan. 

"Begitu sampai di becak, tiba-tiba aku ditarik si Dison (kawan Kardi) menuju kerumunan mereka. Saat itu Kardi Ginting mengambil batu dan hendak memukulkan ke arahku. Aku spontan mengelak, kalau gak hancur kepalaku," tuturnya. 

Lantas, kata Amdes, karena tidak terkena pukulan, Kardi Cs semakin emosi dan langsung menghajar dirinya hingga terjatuh ke tanah. Kardi Cs kemudian menginjak tubuh Amdes sampai tidak berdaya. 

Tak lama kemudian, saudara perempuan Amdes datang untuk melerai aksi brutal Kardi Cs. Ia pun mengaku saat dipukuli, tampak Kepala Desa Sukamaju, Gover Helhose dan Kepala Desa Martelu, Ernalem Tarigan serta Sekdes Martelu, Jun Roy Tarigan berada di TKP. 

"Sangat disayangkan mereka bukannya memisah tapi malah mendukung aksi brutal Kardi Cs. Bahkan, pejabat desa itu mengancam akan terjadi pertumpahan darah," terang Amdes

Kata Amdes lagi, setelah terpisah dari kelompok Kardi CS, ia dilarikan keluarga ke rumahnya. Pada saat di depan rumah, Kepala Desa Martelu Ernalem Tarigan yang membuntuti mereka dari lokasi kejadian ikut berhenti dan mengatakan kata - kata ancaman. 

"Jangan kalian buat laporan, kalau tidak terjadi nanti pertumpahan darah," tukas Amdes.

Atas kejadian itupun, Amdes melaporkan pihak yang menganiaya dirinya, Kardi Ginting Cs kepada Polsek Pancur Batu pada Minggu 17 Januari 2021 sekira pukul 21.10 WIB. Dengan bukti Laporan polisi Nomor: LP/20/I/2021/Restabes Medan/SEKPC. 

Akibat pengeroyokan itupun, Amdes mengalami lebam di bagian bawah mata kanan, nyeri di kepala, sesak di dada, dan kaki kanan yang terluka gores. 

"Lihatalah bang, kondisi aku saat ini gimana. Aku hanya berharap kepada pihak Polsek Pancur Batu segera menindaklanjuti laporan ku dan menangkap Kardi Cs. Karena keselamatan aku dan keluarga sudah terancam di kampung itu," harap Amdes.

Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Pancur Batu, AKP Syahril Siregar ketika dikonfirmasi wartawan membenarkan bahwa Amdes Edisahputra Tarigan telah membuat laporan pengaduan terkait kasus penganiayaan yang dialaminya. 

"Benar, korban membuat laporan dan sudah kita ambil keterangannya. Selanjutnya akan segera kita tindaklanjuti," Jawab Syahirl singkat kepada wartawan

Reporter : Sadar Laia

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta :
Editor :

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya