MEDAN - Anggota DPRD Sumatera Utara, Pdt. Berkat Kurniawan Laoly, mengecam keras tindakan aparat Kepolisian terhadap massa aksi Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) yang terjadi di Dinas Kesehatan Kabupaten Nias, Kota Gunung Sitoli, Sumatera Utara. Selasa, (3/11/2020) kemarin.
Pada insiden tersebut massa dan personil Polisi saling bentrok. Sehingga, mengakibatkan dua orang massa aksi GMNI mengalami luka berat.
"Kita menyayangkan insiden tersebut, seharusnya polisi bertindak humanis kepada adek-adek kita GMNI yang melakukan demonstrasi. Karna tugas polisi mengamankan bukan memukuli." kata Pdt. Berkat Kurniawan Laoli, kepada suaraindonesia.co.id, saat dijumpai di Ruang kerjanya di DPRD Sumut. Rabu, (4/11/2020).
Pdt. Berkat menyarankan kepada GMNI Gunungsitoli untuk membuat laporan ke Propam agar masalah tersebut terang benderang.
"Iya, jika Polisi itu bersalah maka yang bersangkutan harus dihukum sesuai Undang-undang Kepolisian yang berlaku" terang Pdt. Berkat Kurniawan Laoli, anggota DPRD Sumut dari fraksi NasDem itu.
Dia juga berharap kepada GMNI atas insiden tersebut, untuk tidak melakukan tindakan balasan.
"Jangan pakai kekerasan. Biarlah hukum yang berbicara karena kita Negara hukum, dan sepenuhnya dipercayakan kepada Kapolres Nias untuk menyelesaikan masalah ini." tuturnya.
Anggota DPRD Sumut dari Dapil VIII Kepulauan Nias ini juga menghimbau kepada masyarakat Nias, apalagi para netizen untuk tenang dan jangan memperkeruh masalah dengan postingan yang provokatif
"Untuk masyarakat Nias, saya berharap jangan sampai memperkeruh masalah. Apalagi para penggiat Sosial Media (Sosmed) agar jangan membuat postingan yang provokatif." imbuh Pdt. Berkat Kurniawan Laoli, mengakhiri kepada wartawan.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Sadar Laia |
| Editor | : |
Komentar & Reaksi