SUARA INDONESIA MEDAN

Pilu! Tangan Kiri Putus Saat Kerja, Biaya Operasi Ditanggung Dengan Potong Gaji

Sadar Laia - 04 November 2020 | 21:11 - Dibaca 4.39k kali
Peristiwa Daerah Pilu! Tangan Kiri Putus Saat Kerja, Biaya Operasi Ditanggung Dengan Potong Gaji
Foto : Rio Ahmad, Pekerja di PT Indofarm Sukses Makmur ini. (Foto : Sadar Laia/suaraindonesia.co.id).

MEDAN- Sungguh malang nasib menimpa Rio Ahmad (20) karyawan PT Indofarm Sukses Makmur Jalan Patumbak, Deli Serdang, Sumatera Utara. Karena kecelakaan kerja, Dia harus kehilangan tangan kirinya di Perusahaan Pembibitan dan Budi Daya Sapi Potong itu. 

Informasi yang dihimpun suaraindonesia.co.id, peristiwa yang menimpa Rio tersebut terjadi pada Desember 2019 lalu. Saat Rio memasukkan jagung ke Mesin penggilingan. Karena itu, Rio pun dirawat di Rumah Sakit Sembiring Deli Tua selama empat hari.

Ironisnya, sudah kehilangan tangannya, Rio pun masih juga harus ikut menanggung biaya operasi tangannya yang diamputasi dengan cara gajinya dipotong. Demikian kisah Rio kepada wartawan di Medan, Rabu ( 4/11/2020)

"Total biaya operasi kurang lebih Rp 14 juta. Rp 5 juta dari biaya itu, aku yang tanggung dengan cara potong gaji," kata Rio.

Dikatakan Rio, sejak mengalami kecelakaan, tugasnya dipindahkan menjadi petugas cuci bak dengan besaran gaji Rp 70 ribu per hari. Kemudian naik jadi Rp 90 ribu per hari. Namun kenaikan gaji itu tak lama dirasakannya. Hanya tiga minggu sebelum ia dipecat. Rio sendiri dipecat per 19 September 2020 dengan alasan tidak mau menandatangani perpanjangan kontrak yang dilakukan per tiga bulan sekali.

"Sejauh ini sudah kucicil Rp 1,6 juta utangku, ditambah Rp 300 ribu yang diminta sebagai komitmen awal saat akan masuk kerja lagi. Jadi totalnya Rp 1,9 juta. Padahal sampai saat ini aku masih berobat jalan. Kurang lebih sudah habis Rp 5 juta selama berobat jalan," ujar Rio, sedihnya bercerita kepada wartawan 

Ditanya soal santunan, Rio mengaku tak pernah menerima satu rupiah pun, padahal ia sudah cacat seumur hidup dan tiga bulan lebih tak bekerja karena masa pemulihan.

"Saat ini mengalami kesulitan dana, apalagi tangan saya belum sembuh benar. Kalau habis mandi, terasa ngilu. Karena dagingnya masih tipis. Jadi masih sering demam," katanya.

Rio berharap pihak PT Indofarm Sukses Makmur maupun PT Parlindungan Sidabutar sebagai perusahaan penyalur tenaga kerja memberikan haknya. 

"Setidaknya, mengganti cicilan utang yang sudah saya berikan untuk berobat, santunan selama masa pemulihan, dana berobat jalan dan biaya santunan karena mengalami kecelakaan saat sedang bekerja." tutur Rio

Menurut salah seorang warga yang tak mau menyebutkan namanya mengatakan setelah kecelakaan itu, Rio istirahat pemulihan kurang lebih 3,5 bulan.

"Selama itu, Rio tidak pernah menerima gaji atau santunan dari perusahaan tempatnya bekerja. Baru pada akhir Maret 2020, Rio kembali bekerja dan sejak itu gajinya dipotong Rp 100 ribu tiap minggu." beberkan salah seorang warga yang mengaku tetangga Rio.

Begitu juga disampaikan Sukatmi, salah seorang keluarga Rio, mengaku kecewa karena tidak ada niat baik perusahaan kepada Rio.

"Kami ini orang susah. Mohonlah sama Pemerintah atau yang berwenang agar kami dibantu," ujar Sukatmi

Sementara itu, otoritas PT Indofarm Sukses Makmur, Ferdinand, ketika dikonfirmasi wartawan mengaku Rio bukan pekerjanya.

"Dia bukan pekerja saya, tanya sama penyalurnya," kata Ferdinand, menjawab singkat kepada wartawan.

Sedangkan, Direktur PT Parlindungan Sidabutar, Santi mengatakan, selaku penyalur tenaga kerja di PT Indofarm Sukses Makmur, pihaknya tidak mengenal Rio.

Santi mengatakan, Rio itu menggantikan abangnya di sana dan soal kecelakaan itu adalah kelalaiannya. Santi juga menampik ada cicilan yang dibayar Rio terkait biaya operasinya itu.

"Itu kan kata dia. Kami yang tanggung sama PT Indofarm. Kurang lebih Rp 14 juta. Lagipula status dia itu menggantikan abangnya yang balik ke kampung karena ada urusan. Jadi bukan pekerja saya," tandas Santi mengakhiri kepada wartawan.



» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Sadar Laia
Editor :

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya